Kamis, 21 Februari 2013

Materi tentang sistem ekskresi bab kulit (integumen

Diposting oleh Unknown di 19.55
2. Kulit (Integumen)
Tahukah kamu, mengapa kulit termasuk salah satu alat
pengeluaran? Apa yang terjadi pada kulit kita saat berolahraga?
Berkeringat, bukan?
Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman,
dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi
kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan
dari luar, dan sebagai alat ekskresi.
Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis),
lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis).
Perhatikan Gambar 1.3. Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan
yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis
tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian dermis,
terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra,
kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Di bawah dermis terdapat
lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu
di luar tubuh.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah
kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat
terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari
lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini
menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut
saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap
air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan
dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan
merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang
berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar.
Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan
keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak
garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan
pingsan.
Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat
pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat
yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan
saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan
dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan
pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah
lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih
banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil
pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak
dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga
dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga
pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar on "Materi tentang sistem ekskresi bab kulit (integumen"

Posting Komentar

Kamis, 21 Februari 2013

Materi tentang sistem ekskresi bab kulit (integumen

2. Kulit (Integumen)
Tahukah kamu, mengapa kulit termasuk salah satu alat
pengeluaran? Apa yang terjadi pada kulit kita saat berolahraga?
Berkeringat, bukan?
Kulit berfungsi untuk melindungi jaringan di bawahnya dari
kerusakan-kerusakan fisik karena gesekan, penyinaran, kumankuman,
dan zat kimia. Selain itu, kulit juga berfungsi untuk mengurangi
kehilangan air, mengatur suhu tubuh, menerima rangsangan
dari luar, dan sebagai alat ekskresi.
Secara anatomi, kulit terdiri atas lapisan luar (epidermis),
lapisan dalam (dermis), dan lapisan bawah dermis (hipodermis).
Perhatikan Gambar 1.3. Epidermis tersusun atas lapisan-lapisan
yang berupa sel-sel kulit dan lapisan malpigi. Pada bagian epidermis
tidak terdapat pembuluh darah dan urat saraf. Pada bagian dermis,
terdapat otot penggerak rambut, pembuluh darah dan limfa, indra,
kelenjar minyak, dan kelenjar keringat. Di bawah dermis terdapat
lapisan lemak yang bertugas menghalangi pengaruh perubahan suhu
di luar tubuh.
Kelenjar minyak menghasilkan minyak untuk mencegah
kekeringan dan mengerutnya kulit rambut. Kelenjar keringat
terdapat pada kulit, bentuknya seperti pembuluh panjang dari
lapisan malpighi masuk ke bagian dermis. Pangkal kelenjar ini
menggulung dan berhubungan dengan kapiler darah dan serabut
saraf simpatik. Dari kapiler darah, kelenjar keringat akan menyerap
air dengan larutan NaCl dan sedikit urea. Air beserta larutannya akan
dikeluarkan menuju ke pori-pori kulit, yaitu tempat air diuapkan dan
merupakan penyerapan panas tubuh. Pengeluaran keringat yang
berlebihan menyebabkan kita cepat merasa haus dan sering lapar.
Tubuh yang ditimpa terik matahari akan banyak mengeluarkan
keringat yang mengandung larutan garam. Kehilangan banyak
garam-garam dari larutan darah dapat menimbulkan kekejangan dan
pingsan.
Aktivitas kelenjar keringat berada di bawah pengaruh pusat
pengatur suhu badan dan sistem saraf pusat. Pengeluaran keringat
yang rutin tidak dipengaruhi oleh saraf. Akibat pengaruh rangsangan
saraf maka keringat yang dihasilkan lebih banyak. Hal itu berhubungan
dengan warna kulit yang semakin merah akibat pengembangan
pembuluh darah di lapisan dermis. Apabila pengaliran darah
lebih banyak, kemungkinan penyaringan oleh kelenjar keringat lebih
banyak pula. Pengembangan pembuluh darah juga merupakan hasil
pengaruh saraf simpatik pusat pengatur suhu di hipotalamus otak
dengan enzim brandikinin. Sebaliknya, saraf simpatik tersebut juga
dirangsang akibat emosi, misalnya karena ketakutan, sehingga
pembuluh darah menyempit dan kulit menjadi pucat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Template Copy by Blogger Templates | BERITA'KU |MASTER SEO |FREE BLOG TEMPLATES